Wednesday, June 14, 2006

Saat menunggu bagian 2


Rasanya sejak datang ke kota ini waktuku banyak kuhabiskan untuk menunggu. Aku harus menunggu dua minggu untuk mendapatkan kartu pajak. Aku harus menunggu 4 minggu untuk akhirnya bisa mendapatkan kartu ATM ku. Aku harus menunggu dua minggu untuk gaji pertamaku yang tertunda karena persyaratan yang diminta belum bisa kupenuhi karena aku masih menunggu kiriman dari kantor lain. Ternyata birokrasi dimana2 sama. Kelebihan di sini mungkin hanyalah ketepatan waktu mereka dalam semua urusan. Tapi ketepatan waktu tidak bisa kuterapkan untuk bis.

Transportasi paling populer di negara ini adalah sepeda. Berhubung aku belum punya sepeda, maka aku termasuk penumpang setia bis nomor 62 yang menghubungkan kampus dengan tempat tinggalku. Bis ini merupakan bis andalan mahasiswa yang tinggal di asrama sekitar tempat tinggalku. Bis biasanya mulai beroperasi dari pukul 5 pagi hingga 12 malam. Frekuensi kedatangan bis adalah 2 kali dalam satu jam.

Lokasi tempat tinggalku hanya 2 menit dari halte bis 62. Aku bahkan bisa melihat halte itu. Oleh karena itu, biasanya aku baru keluar dari kamarku sekitar 3 menit sebelum bisa datang, karena aku tidak ingin menunggu lama.

Suatu hari, seperti biasa aku turun dengan tenang untuk menunggu bis kesayangan yang akan datang satu menit lagi. Namun pada saatnya, bis tersebut tidak datang. Tunggu punya tunggu bis tidak juga datang. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan tidak jadi keluar sehari itu. Aku berpikir jam di kamarku lah yang salah. Mungkin jam itu terlambat 2 menit sehingga sewaktu aku turun bis tersebut sudah lewat. Keterlambatan 2 menit di sini berarti menunggu setengah jam untuk bis yang berikut.

Karena pengalaman sebelumnya, pada hari2 berikutnya aku selalu turun 10 menit sebelum waktunya bis datang. Setelah melakukannya selama beberapa waktu dan pada jam berbeda2 akhirnya aku bisa mengetahui bahwa bukan jam di kamarku yang terlambat tetapi bis kesayangku lah yang terlalu cepat. Kalau masalahnya memang seperti itu, maka tidak ada yang bisa kulakukan selain datang lebih cepat 5 menit. Jika semua 5 menit yang sudah kuhabiskan untuk menunggu bis sejak kedatanganku ke sini kujumlah, maka aku sudah menghabiskan minimal 300 menit atau 5 jam di halte bis. *Geleng-geleng* Padahal banyak yang bisa kukerjakan selama 5 jam. Tapi apa mau dikata, daripada harus menunggu setengah jam lagi.....

1 Comments:

At 6/17/2006 2:04 AM, Blogger Yulini said...

tante Mari, horrree ngeblog lagi.. lihat2 blognya rafee ya.. tinggalin pesan juga boleh he2..

met nunggu bis ya.. eh mending bersepeda dong.. biar sehat plus nggak perlu nunggu2 lagi deh..

 

Post a Comment

<< Home