Monday, November 21, 2005

Jalan #2

Sewaktu menulis “Jalan”, aku teringat akan pesan Bilbo pada Frodo: “Berjalan keluar rumah itu berbahaya, Frodo, karena kau tidak tahu kemana kau akan tiba.”

Itulah yang kurasakan saat itu. Meskipun langkahku bisa tertahan selama beberapa tahun di sekitar kompleks tempat tinggalku hingga aku SMA, pada akhirnya jalan itu pula yang membawaku pindah ke kota lain. Sewaktu aku melangkah menuju kampus, setiap hari selama bertahun2, pada akhirnya jalan itu pula yang membawaku ke pekerjaanku sekarang.

Jalan yang selalu kulalui dari rumah ke kantor pada akhirnya membawaku ke jalan2 yang lain. Kadang jalan yang indah dinaungi pepohonan, kadang jalan yang sibuk dibatasi oleh perkantoran dan pertokoan. Kadang aku melalui jalan perumahan yang damai dimana anak2 kecil berlarian sambil tertawa, kadang aku harus terengah2 menapaki jalan berbatu menuju desa terpencil di republik tercinta ini. Kadang, jalan yang kulalui beraspal bagus di satu bagian tapi hancur lebur di bagian yang terkena longsor. Kadang jalan yang kulalui berakhir di kepundan gunungapi, kadang berakhir di pantai.

Tapi selalu pada akhirnya jalan yang kulalui membawaku pada pemandangan indah. entah jalan itu membawaku melihat matahari terbit di samudera, atau sunset dari atas jembatan. Jalan yang kulalui juga membawaku pada kawah yang putih dan indah, atau pada pantai bergumuk dan berombak besar. Kadang jalan itu juga mempertemukanku dengan berbagai jenis orang. Sebagian besar mungkin akan kulupakan, namun sisanya akan selalu kuingat.

Sekarang, aku bisa memahami perkataan Bilbo: “Hanya ada satu Jalan. Seperti sebuah sungai besar dimana mata airnya berada di depan setiap pintu, dan anak sungainya adalah jalan2 cabang.”

Dan mungkin sekarang aku bisa menjawab Bilbo dengan: “Aku tahu kemana jalan ini menuju, tapi aku memang tidak tahu apa yang akan kuhadapi di sana.”

2 Comments:

At 11/23/2005 2:21 PM, Blogger miraykemuning said...

asik banget tulisannya neng! inget jalan panjang yang membawa kita ke karang tawulan nan indah? dulu pas ngejalaninnya saya sempet skeptis kalo ujung jalan hari itu bagus banget. Tapi pas nyampe, kita cuma bengong dan sibuk dengan pikiran sendiri. Kapan kita bisa jalan bareng lagi ya bu?? kangen nih.

 
At 11/23/2005 8:26 PM, Blogger Unknown said...

memilih jalan yang akan dilewati, sering atau kadang2 ya..aku mengandalkan mood saat itu. makanya kadang2 eh sering bengong..kok aku ada disini ya...atau kalo ternyata diperjalanan menemukan hal2 yg tidak menyenangkan..paling...ya bengong aja..hehe, karean nggak mungkin mbalik lagi...ya terusin aja..

yuuk..jalan2 lagi neng...ke gunung gede :D

 

Post a Comment

<< Home