Saturday, May 21, 2005

Negeriku

Waktu saya masih kecil, ada lagu yang selalu dinyanyikan di tingkat TK maupun SD:

Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa


Kira-kira seperti itu bunyinya.

Bagi saya, lagu itu sangat menggugah semangat untuk mengarungi samudera. Maka saya pun mencoba untuk mengarungi laut biru di negeri tercinta.

Laut di negeriku beraneka warna. Kecoklatan di sekitar pantai dan muara sungai, biru muda di daerah dangkal, kehijauan jika dasarnya ditutupi oleh pasir, dan biru tua di tempat yang dalam. Kadang permukaannya licin seperti cermin yang beriak tertiup angin sepoi. Kadang permukaannya mengalun tinggi menghanyutkan, kadang bergelombang memabukkan.

Semuanya seharusnya bisa dinikmati oleh turunan pelaut seperti anak-anak negeriku. Namun, saya harus menghadapi kenyataan bahwa saya adalah turunan petani. Karenanya, hampir setiap kali saya menginjakkan kaki di atas perahu atau kapal saya akan mengalami mabuk laut, dari mabuk yang paling ringan hingga paling berat. Atau itu hanya pembenaranku saja? Tapi itulah alasan yang paling bisa saya ajukan untuk kondisiku itu. Oleh karena itu, saya menutup cerita ini dengan gambar sawah nan indah di suatu tempat di negeriku.

6 Comments:

At 5/20/2005 8:33 PM, Anonymous Anonymous said...

lho sudah berkali-kali ke laut masih mabok juga??? mmm....berarti memang harus mengarungi Kali Cilutung aja deh...sambil makan bakso yang mie-nya kebiruan.

Btw, saya juga pernah mabuk dasyat, padahal kapalnya besar...

 
At 5/23/2005 8:55 AM, Blogger marpuah said...

yah, mau gimana lagi. namanya juga keturunan petani... hiks....

mungkin kalo makan bakso kambing dengan bihun kebiruan mabok saya bisa hilang *ketawa*

 
At 5/25/2005 10:25 PM, Anonymous Anonymous said...

terus terang gua gak ngerti arahnya tulisan ini..sebuah penyesalan? sebuah rasa syukur? atau apa ya...Mau turunan petani mau turuna pelaut mau turunan perampok sekalipun..mgkn tetep perlu kita syukuri ya..maksudku misal kalau seandainya kita turunan perampok, ya kita bersyukur bahwa kita tdk jadi perampok hanya turunan...gitu kali ya hehehe...

noy

 
At 5/27/2005 10:25 AM, Blogger marpuah said...

nggak ngerti? gpp. ini cuma cerita mengenai seseorang yang bekerja di laut tapi selalu mabok laut dan akhirnya mencari pembenaran mabok dengan mengaku sebagai turunan petani, bukan pelaut :)

 
At 5/27/2005 11:28 AM, Anonymous Anonymous said...

aku bukan pelaut, tapi sering naik kapal..dan udah nggak mabuk :) tapi hrs kapal besar sih...kalau kapalnya kecil ya...nggak jamin

siberia

 
At 5/30/2005 11:24 AM, Blogger marpuah said...

kapal kecil alias perahu justru lebih enak karena mengikuti ombak, bukan memecah ombak *sok ilmiah*. kalo aku, mo kapal besar kecil sama aja mabuk..hiks..

 

Post a Comment

<< Home